Berikut berisi materi Sel Volta kelas XII IPA semester 1.
Silahkan materi ini dipelajari sebelum menjawab soal sel volta. Kalau belum jelas, bisa didiskusikan dengan teman sekelasnya.
SEL VOLTA
Sel Volta atau sel Galvani adalah sel elektrokimia yang melibatkan raksi redoks dan menghasilkan
arus listrik.
Sel volta terdiri
atas elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anoda (electrode
negative), dan tempat berlangsungnya reaksi reduksi disebut katoda (electrode
positif).
Susunan sel volta
Notasi sel : Y / ion Y // ion X / X
Logam X mempunyai
potensial reduksi yang lebih positif dibanding logam Y, sehingga logam Y
bertindak sebagai anoda dan logam X bertindak sebagai katoda.
Jembatan garam
mengandung ion-ion positif dan ion-ion negative yang berfungsi menetralkan
muatan positif dan negative dalam larutan elektrolit.
Contoh:
1. Gambarkan
rangkaian sel volta yang terdiri atas elektroda magnesium dan seng,
jika
potensial electrode Mg2+/Mg = – 2,38
volt , Zn2+/ Zn = – 0,76 volt.
Jawab :
Gambar sel Volta
elektroda Mg dan Zn
Penjelasan : potensial reduksi logam magnesium lebih
negative dari potensial reduksi logam zeng, sehingga logam magnesium bertindak
sebagai anoda dan logam seng bertindak sebagai katoda.
Potensial
elektroda
Dalam sel volta terlihat bahwa yang mempunyai
potensial elektroda lebih kecil bertindak sebagai pereduksi. Sedangkan zat yang
mempunyai potensial elektroda lebih tinggi bertindak sebagai pengoksidasi.
Reaksi sebaliknya, tidak pernah terjadi. Kenyataan ini juga berlaku untuk
reaksi-reaksi redoks yang terjadi di dalam satu wadah
Eo zat pengoksidasi
> Eo zat yang
dioksidasi
Eo zat pereduksi
< Eo zat yang
direduksi
Beda potensial Sel
dirumuskan:
1. Untuk keadaan
standar dengan konsentrasi larutan 1 molar
Eosel = Ekatoda – E anoda
2. Untuk keadaan
standar dengan konmsentrasi larutan tidak 1 molar
n = jumlah electron
Contoh :
Hitunglah beda
potensial sel reaksi redok berikut :
a. Zn / Zn2+ // Ag+ / Ag
b. Zn / Zn2+ 0,2 M // Cu2+ 0,1 M //
Cu
Jawab:
a). Gunakan rumus :
Eosel = Ekatoda – E anoda
= + 0,80 – ( – 0,76)
= + 1,56 volt
b). Gunakan rumus :
= +0,34 – ( – 0,76 )
+ (0,059/2) log 0,2 / 0,1
= + 1,4285 volt
Spontanitas reaksi
Untuk menentukan
apakah suatu reaksi redoks dapat berlangsung spontan, ialah dengan menghitung potensial selnya, jika
potensial sel > 0, maka reaksi redoks dapat berlangsung.
Contoh :
Diketahui Data
Potensial elektroda standart sebagai berikut:
Fe3+
+ e- ® Fe2+ Eo = + 0,74 Volt
F2 + 2 e- ® 2 F- Eo = + 2,87 Volt
Br2 + 2 e- ® 2 Br- Eo = + 1,07 Volt
Cl2
+ 2 e- ® 2 Cl- Eo = + 1,36 Volt
I2 + 2 e- ® 2 I- Eo = + 0,53 Volt
Maka reaksi redoks yang dapat berlangsung adalah ....
A. I2
+ Fe2+ ® 2 I- + Fe3+
B. 2 Br-
+ Fe3+ ® Br2 +
Fe2+
C. Br2
+ Fe2+ ® 2 Br- + Fe3+
D.
2 F- + Fe3+ ®
F2 + Fe2+
E.
2 Cl- + Fe3+ ®
Cl2 + Fe2+
Dengan
menghitung satu persatu harga Eosel
diketahui bahwa
Eosel Br2 + Fe2+ ®
2 Br- + Fe3+
= 1,07 Volt – 0,77 Volt
= + 0,30 Volt
(reaksi dapat berlangsung), sedangkan reaksi yang lain tidak berlangsung.











0 komentar:
Posting Komentar